Sabtu, 04 Februari 2012

GUNUNG GEDE


Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.
Baca selengkapnya

Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.
Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.

Obyek yang Dapat Dilihat di TNGGP
Di kawasan TNGGP, pengunjung dapat melihat dan menikmati air terjun, telaga kecil, sungai yang mengalir deras, dan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan pegunungan rendah atau kesunyian dari hutan pegunungan yang rapuh. Bagi siapa yang ingin mendaki ke puncak, akan disuguhi pemandangan menakjubkan dari kawah-kawah semi aktif dengan keperkasaan dinding-dinding kawah, atau menikmati kelembutan dari rerumputan pegunungan.



Aktivitas di TNGGP
Jika berkunjung ke TNGGP, banyak kegiatan yang dapat dilakukan, tergantung minat, kemampuan fisik, waktu dan kondisi keuangan yang anda miliki. Rekreasi dan pendakian merupakan aktivitas yang paling populer dilakukan pengunjung di TNGGP. TNGGP juga melayani program seperti rekreasi dengan pemanduan, pendakian oleh grup dengan pemanduan, pendidikan konservasi dan lingkungan untuk anak sekolah, kelompok pecinta alam, masyarakat umum, kemping, dan lain-lain.
TNGP juga menawarkan penggunaan ruang dan akomodasi untuk rapat dan pertemuan oleh organisasi atau perusahaan dengan suasana alam pegunungan yang nyaman dan sejuk. Bagi yang ingin melakukan penelitian, fotografi, pembuatan film (komersial), TNGP merupakan tempat yang sangat cocok, namun ada persyaratan dan perijinan yang harus dilakukan. Silahkan bertanya kepada petugas di Balai TNGP tentang persyaratan dan perijinan.

Akomodasi
TNGGP memiliki penginapan dan melayani katering (makan pagi, siang dan malam, termasuk snack) bagi pengunjung yang tinggal di penginapan TNGGP. Namun, dapat melayani katering bagi pengunjung yang tinggal bukan di penginapan TNGGP. Katering dilayani oleh Dharma Wanita Balai Besar TNGGP dengan menu khas Sunda dengan harga bersaing.
Disekitar TNGGP banyak homestay, penginapan, villa dengan harga bersaing.

Aksesibilitas ke TNGGP
Ada 6 pintu wisata menuju kawasan TNGGP yaitu: Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung.
Kantor Balai TNGGP, pusat informasi (visitor center) dan tempat pendaftaran pendakian berlokasi di Cibodas.
Peta Akses Pendakian Gunung Gede Pangrango
Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango. Pintu masuk Situgunung merupakan pintu menuju Danau Situgunung yang sangat sesuai untuk rekreasi keluarga. Sedangkan, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol dengan jembatan kanopi sepanjang 400 m memiliki daya tarik bagi pengunjung dan masyarakat umum yang ingin berekreasi dengan merasakan keindahan hutan hujan tropis. Cisarua juga pintu masuk yang dekat dari Jakarta, mempunyai fasilitas untuk kemping yang cocok bagi keluarga, anak sekolah dan kelompok-kelompok pecinta alam.
Pintu Masuk Dengan Mobil Pribadi Dengan Transportasi Umum
Cibodas
Berjarak 100 km dari Jakarta. Dapat ditempuh melalui Jalan Tol Jagorawi dan keluar di Tol Ciawi. Di pertigaan Ciawi, ambil jurusan Puncak – Bandung. Setelah 7,6 km dari Puncak Pass Hotel, setelah Outlet DSE, belok ke kanan tepat pada pertigaan di Paragajen (Papan Nama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ada disebelah kiri jalan). Jalan lurus kira-kira 3 km dan sampai pada portal pintu Gerbang Wisata Cibodas, dan disini ada restribusi (mobil dan kendaraan roda dua Rp.3000,- dan setiap penumpang Rp. 1000,-/orang). Tidak jauh dari portal ini, anda menemukan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango disebelah kanan. Dengan bis umum dari Bogor – Bandung, Jakarta – Bandung yang lewat Puncak. Turun di Pertigaan di Paragajen, dekat Outlet DSE. (Pertigaan ini disebut Pertigaan Cibodas, dan papan nama TNGP disebelah kiri jalan). Dari pertigaan, anda naik angkot warna kuning (Cibodas, Rarahan) dengan ongkos Rp. 2000 per orang sampai di pintu gerbang TNGP. Tarif ojek sampai ke pintu gerbang kantor TNGP Rp. 6000,-.
Guung Putri Terletak 15 km dari Cibodas. Pengunjung dapat menuju lokasi ini dari Cipanas dengan jarak kira-kira 7 km. Lokasi Kemping Bobojong di Gunung Putri berjarak 1 km jalan kaki dari terminal angkot di Gunung Putri. Pengunjung harus naik angkot dari terminal Cipanas ke Gunung Putri dengan ongkos Rp. 3000,- /orang.
Selabintana Berjarak 10 km atau 30 menit dari Sukabumi, melewati jalan perkebunan teh dan kebun sayur. Pintu masuk Selabintana yaitu di Pondok Halimun berada di Cipelang. Dari terminal bis Sukabumi dengan minibus menuju pusat kota dan kemudian ganti kendaraan dengan minibus yang menuju Pondok Halimun.
Situgunung
Pintu masuk Situgunung terletak kira-kira 70 km atau 1.5 jam dari Bogor. Dari Bogor, ambil jurusan Sukabumi dan kemudian berbelok di Cisaat menuju Situgunung. Situgunung terletak di sebelah selatan kawasan Taman Nasional. Akses cukup bagus. Dari Jakarta atau Bogor, ambil bis jurusan Jakarta – Sukabumi – Cisaat. Jika dari terminal Sukabumi, naik minibus yang menuju Cisaat, dan sampai di Cisaat, ambil minibus menuju Situgunung, yang berjarak 10 km.
Bodogol
Dari Bogor ke pintu masuk Bodogol, ambil jurusan Sukabumi dan turun di Lido (kira-kira 25km). Dari Lido menuju desa Bodogol kira-kira 4km, dan dari desa Bodogol menuju PPKAB kira-kira 3 km melalui jalan berbatu, dan disarankan menggunakan kendaraan roda 4 dengan gardan ganda. Dengan menggunakan bis atau mini bus dari Bogor dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari Lido anda dapat menggunakan motor ojek menuju resort Bodogol dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari resort Bodogol, anda dapat mengunakan ojek sampai PPKAB.
Cisarua
Pintu gerbang Cisarua berjarak kira-kira 14 km atau 20 menit dari Ciawi dengan mobil. Menuju pintu gerbang akses cukup bagus dengan jalan aspal. Dari Ciawi, gunakan minibus menuju terminal Pasir Muncang, dan dari terminal ini sewa ojek menuju pintu masuk Cisarua.
Catatan:
Informasi diatas berdasarkan kondisi Januari 2007, dan hanya merupakan referensi. TNGGP tidak akan bertanggungjawab bila ada perubahan rute, harga dan kondisi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar